Rabu, 20 Desember 2017

ENTAHLAH



PROLOG 
“sekarang kamu harus janji dulu sama aku!” ujar tisya pada anak cowo  seumurannya yang sedang menendang bola ke gawang. “janji apa?” ujar cowo itu lalu mengambil bola yang sudah ia tendang ke gawang dan menaruhnya lagi di depannya. “kalo nanti kita ketemu lagi, terus ketemunya tuh tiba tiba, bukan Karena janjian, kamu yang bakal sapa aku!” ujar Tisya sambil malu malu, entahlah ini baru pertama kalinya bagi Tisya untuk merasa malu didepan cowo ini. Teman dari dia masih bayi.
            Cowo itu yang tadinya mau mengambil bolanya ke gawang terhenti karena permintaan konyol Tisya “kenapa harus aku duluan?” Tisya terlihat kaget dengan penolakan secara tidak langsung oleh cowo itu. “ko-kok kamu gitu?” ujar Tisya sambil memanyunkan sedikit bibirnya, seolah memberikan sedikit wajah imutnya. Pikir Tisya itulah kelebihannya, berwajah imut dan menggemaskan adalah talentanya selain menulis sebuah cerita.
            Cowo itu menghampiri Tisya dan duduk disebelahnya. Ia mengambil botol minum yang sedang dipegang Tisya dan meminumnya “kalo aku ketemu kamu duluan,  tapi  kalo kamu yang ketemu aku duluan gimana?” Tanya cowo itu. Dengan cepat dan percaya dirinya Tisya menjawab “ya, aku bakal nunggu sampe kamu yang nyapa aku, gampang aja”
            “terus kalo ternyata aku gak bakal ketemu  kamu dan malah kamu duluan yang ngeliat aku,  terus kamu malah pura pura gak lihat dan gak mau sapa aku duluan karena dulu kamu maunya aku duluan yang nyapa kamu, lalu pada akhirnya kita gak bakal pernah saling ketemu dan ngobrol lagi gimana?”  ujar cowo itu sinis. TIsya terlihat kaget, tak ingin membayangkan kejadian itu terjadi padanya.
            “itu semua kamu yang saranin loh dan lihat siapa yang ketakutan sekarang” ujar cowo itu sambil melempar botol minum yang ia pegang ke genggaman Tisya. “kamu jahat banget sih” ujarnya sambil belagak imut lagi. “kmwu jyahat bengyet syih” ejek cowo itu, lalu bergegas pergi mengambil bola di dalam gawang dan menaruhnya didepanya kembali untuk ditendang.
            “yaudah, aku bak-“ “tenang aja, pasti kita bakal ketemu lagi kok dan pada saat itu aku yang bakal sapa kamu duluan” ujar cowo itu sambil tersenyum menunjukan lesung pipitnya disebelah kiri. Tak meminta ijin, Tisya pun ikut tersenyum dan beranjak menuju cowo itu
            “aku mau nendang sekali dong, ce” ujar Tisya mengambil alih posisi cowok itu. Nama cowo itu adalah klose adhyaksa dan Tisya memanggilnya seperti ayah dan ibu klose memanggilnya, oce.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar