PROLOG
“sekarang kamu harus janji dulu sama aku!” ujar tisya pada
anak cowo seumurannya yang sedang
menendang bola ke gawang. “janji apa?” ujar cowo itu lalu mengambil bola yang
sudah ia tendang ke gawang dan menaruhnya lagi di depannya. “kalo nanti kita
ketemu lagi, terus ketemunya tuh tiba tiba, bukan Karena janjian, kamu yang
bakal sapa aku!” ujar Tisya sambil malu malu, entahlah ini baru pertama kalinya
bagi Tisya untuk merasa malu didepan cowo ini. Teman dari dia masih bayi.
Cowo
itu yang tadinya mau mengambil bolanya ke gawang terhenti karena permintaan
konyol Tisya “kenapa harus aku duluan?” Tisya terlihat kaget dengan penolakan
secara tidak langsung oleh cowo itu. “ko-kok kamu gitu?” ujar Tisya sambil
memanyunkan sedikit bibirnya, seolah memberikan sedikit wajah imutnya. Pikir
Tisya itulah kelebihannya, berwajah imut dan menggemaskan adalah talentanya
selain menulis sebuah cerita.
Cowo itu menghampiri Tisya dan duduk
disebelahnya. Ia mengambil botol minum yang sedang dipegang Tisya dan meminumnya
“kalo aku ketemu kamu duluan, tapi kalo kamu yang ketemu aku duluan gimana?”
Tanya cowo itu. Dengan cepat dan percaya dirinya Tisya menjawab “ya, aku bakal
nunggu sampe kamu yang nyapa aku, gampang aja”
“terus kalo ternyata aku gak bakal
ketemu kamu dan malah kamu duluan yang
ngeliat aku, terus kamu malah pura pura
gak lihat dan gak mau sapa aku duluan karena dulu kamu maunya aku duluan yang
nyapa kamu, lalu pada akhirnya kita gak bakal pernah saling ketemu dan ngobrol
lagi gimana?” ujar cowo itu sinis. TIsya
terlihat kaget, tak ingin membayangkan kejadian itu terjadi padanya.
“itu semua kamu yang saranin loh dan
lihat siapa yang ketakutan sekarang” ujar cowo itu sambil melempar botol minum
yang ia pegang ke genggaman Tisya. “kamu jahat banget sih” ujarnya sambil
belagak imut lagi. “kmwu jyahat bengyet syih” ejek cowo itu, lalu bergegas
pergi mengambil bola di dalam gawang dan menaruhnya didepanya kembali untuk
ditendang.
“yaudah, aku bak-“ “tenang aja,
pasti kita bakal ketemu lagi kok dan pada saat itu aku yang bakal sapa kamu
duluan” ujar cowo itu sambil tersenyum menunjukan lesung pipitnya disebelah
kiri. Tak meminta ijin, Tisya pun ikut tersenyum dan beranjak menuju cowo itu
“aku mau nendang sekali dong, ce”
ujar Tisya mengambil alih posisi cowok itu. Nama cowo itu adalah klose adhyaksa
dan Tisya memanggilnya seperti ayah dan ibu klose memanggilnya, oce.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar